Bermain Layang-Layang di Gunung Krakatau




Oyos Saroso H.N.
Bandarlampung


Para peserta dan pengunjung Festival Krakatau 2007 (19 Juli-30 Agustus 2007) benar-benar akan dimanjakan untuk menikmati keindahan alam Lampung. Dua acara andalan diyakini akan menarik bagi pengunjung lokal dan manca negara adalah bermain layang-layang di Gunung Krakatau dan memancing ikan Teluk Kiluan.

Bermain layang-layang di Gunung Krakatau, yang akan diadakan 25 Juli 2007, merupakan salah satu bagian dari Festival Layang-Layang Internasional yang digelar dalam rangka memeriahkan Festival Krakatau 2007.

”Beberapa pemain layang-layang terkenal di dunia sudah menyatakan siap untuk hadir. Mereka berasal dari Jepang, China, Thailand, New Zealand, Jerman, Malaysia, Korea, Lebanon, Denmark, dan China. Sementara pemain layang-layang dari Indonesia yang siap memeriahkan acara ini berasal dari Lampung, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Batam, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Timur, dan Yogyakarta,” kata Anshori Djausal, ketua Persatuan Layang-Layang Indonesia cabang Lampung, Senin (16/7).

Anshori mengatakan kegiatan Festival Layang-Layang Internasional kali ini akan dipusatkan di tiga tempat di Lampung, yaitu di Taman Hutan Kota Bandarlampung, Kalianda Resort di Lampung Selatan, dan di Kepulauan Krakatau (Gunung Krakatau).

”Di perairan di sekita Gunung Krakatau para peserta juga bisa memancing sambil bermain layang-layang atau memancing dengan layang-layang,” kata Anshori.

Anshori mengatakan Gunung Krakatau dipilih sebagai tempat Festival Layang-Layang Internasional karena gunung yang berada di tengah-tengah laut itu sangat eksotis dan terkenal di seluruh dunia. ”Gunung itu menjadi ikon Lampung. Bahkan, di negara-negara Eropa lebih dikenal dibandingkan dengan nama Lampung itu sendiri,” ujar mantan ketua Persatuan Layang-Layang Indonesia (Pelangi) itu.

Selain bermain layang-layang di Gunung Krakatau, acara menarik lainnya dalam Festival Layang-Layang Internasional adalah memancing dengan layang-layang dan memotret dengan layang-layang (kite aerial photography) pada 24-25 Juli 2007 di Kalianda Resort . Dalam acara tersebut, para pemain layang-layang modern dan layang-layang tradisional akan memancing dan melakukan pemotretatan dari udara dengan layang-layang.

”Memotret dengan layang-layang merupakan dunia baru di Indonesia. Kami juga akan memamerkan hasil pemotretan dengan layang-layang,” ujar Anshori.

Selain diisi dengan acara yang diharapkan akan memuaskan peserta festival, Festival Layang-Layang Internasional di Lampung juga akan diisi dengan acara children corner berupa workshop membuat layang-layang dan dongeng tentang layang-layang (22-23 Juli 2007), sky decoration berupa eksibisi layang-layang berupa permainan layang berbagai jenis, bentuk, warna, dan ukuran (22-25 Juli 2007), dan seminar memancing dengan layang-layang (24 juli 2007).


Menurut Anshori Djausal, agar para peserta luar negeri bisa lelih leluasa menyusun jadwal untuk menikmati keindahan dengan bermain layang-layang, kegiatan Festival Layang-Layang Internasional di Lampung juga dirangkaikan dengan agenda eksibisi layang-layang di beberapa daerah di Indonesia.

”Dengan jadwal itu, peserta luar negeri bisa ikut Festival Internasional di Lampung pada 22-25 Juli, dilanjutkan di Padang (Sumatera Barat) 28 Juli, dan awal Agustus 2007 di Kendari dan Bali. Sebelum ke Lampung, peserta luar negeri bisa ikut eksibisi layang-layang di pantai Ancol Jakarta 20-22 Juli 2007,” ujarnya.

Festival Krakatau merupakan agenda tahunan yang digelar oleh Pemda Provinsi Lampung. Festival yang digelar sejak 19 Juli hingga 25 Agustus 2007 itu kini melibatkan banyak komunitas masyarakat. Selain Persatuan Layang-Layang Indonesia (Pelangi) cabang Lampung yang ditunjuk khusus mengurusi festival layang-layang internasional, ada juga Yayasan Cikal yang akan mengorganisir Kiluan Fishing Week (10-17 Juli 2007).

Rico Stevanus, koordinator Yayasan Cikal, mengatakan sejumlah calon wisatawan asal Finlandia, Swiss, dan Inggris, menyatakan minat menjadi peserta Kiluan Fishing Week. Di Teluk Kiluan para peserta bisa melihat aksi tarian lumba-lumba sambil memancing ikan blue marlin, tuna, setuhuk, dan lemadang.

”Para nelayan lokal sudah menyiapkan rumah-rumah mereka sebagai tempak penginapan dengan harga sangat murah.Peserta juga bisa menikmati ikan bakar di pinggir pantai,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Lampung, Suresmi Ramli, mengatakan selain berbagai acara menarik bagi wisatawan, dalam Festival Krakatau ke-17 ini panitia juga menyiapkan acara khusus berupa pernikahan sepasang kekasih warga Jepang yang mengenakan pakaian adat Lampung sambil menunggangi sepasang gajah.

”Acara itu akan digelar 25 Agustus 2007 di Pusat Kegiatan Olahraga Way Halim, Bandarlampung. Sepasang kekasih asal Jepang ini memang mengatakan sudah sangat lama tertarik menikah dengan menggunakan adat Lampung. Mereka ingin dalam acara pernikahan tersebut dilakukan dengan menunggangi gajah," kata Suresmi.

Menurut Suresmi, pihaknya sedang mengupayakan izin dari para tokoh adat Lampung agar orang asing juga bisa menikah dengan pakaian adat Lampung. "Ini dilakukan agar prosesi yang dilakukan dalam upacara adat tersebut sesuai dengan adat istiadat yang ada, sehingga tidak melanggar. Karena, bila melanggar kita akan dikenakan denda oleh peratin adat."

Sekretaris Umum Dewan Kesenian Lampung, Harry Djayaningrat, mengatakan dalam rangka memeriahkan Festival Krakatau pihaknya akan menggelar Lampung Art's Festival yang akan digelar di areal Lampung Expo yang juga terkait dengan penyelenggaraan FK 2007.

"Kami akan menampilkan suguhan musik tradisional, modern, tari kontemporer, seni rupa, dan lomba sinema Lampung yang akan mengangkat tema Icon of Lampung," kata Harry.



Agenda Festival Krakatau 18 Juli—30 Agustus 2007:


19-22 Juli= Pagelaran lagu dan tari tradisional Lampung di Taman Budaya Lampung
22-26 Juli= Festival Layang-Layag Internasional di Kalianda Resort, Taman Hutan Kota, dan Gunung Krakatau
11-12 Agustus= Fox Hunting Radio Amatir di Taman Wisata Batu Putu
10-17 Agustus= Kiluan Fishing Week di Teluk Kiluan
25 Agustus= atrasi budaya Lampung dan tari topeng
25-30 Agustus= Cross Island di Teluk Lampung dan Kepulauan Krakatau
25-30 Agustus= Lampung Expo (pameran produk) di Gedung Graha Wangsa Bandarlampung

Contact Person: Anshori Djausal (Persatuan Layang-Layang)telp +62815-4039040, Rico Stevanus (Yayasan Cikal) telp +62721-2587000, dan Harry Jayaningrat (+628127904709).

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Bermain Layang-Layang di Gunung Krakatau"