TKI Asal Lamtim Korban Pemerkosaan

Lampung Post, Senin, 25 Juni 2007



METRO (Lampost): TKI kembali jadi sasaran kekerasan. Pujiyanti, pekerja asal RT 01, RW 02, Desa Tanjungharapan, Marga Tiga, Lampung Timur, dirudapaksa belasan orang di Pelabuhan Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Kini, Pujiyanti dititipkan di Rumah Sakit Jiwa Cipto Mangunkusumo, Jakarta karena depresi berat. Ia didampingi relawan Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia (DPN SBMI).

Informasi yang diterima Lampung Post dari relawan DPN SBMI Darto, hari Minggu (24-6), Pujiyanti sejak dua tahun terakhir tercatat sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Singapura. Namun, nasib korban mirip Ceriyati, TKI di Malaysia yang jadi bulan-bulanan majikannya. Dia juga mendapat perlakuan semena-mena dari majikan. "Korban juga baru terima gaji dua bulan, padahal sudah bekerja selama dua tahun," kata Darto.

Tidak tahan dengan kondisi itu, Pujiyanti kabur dari rumah majikannya menuju Pelabuhan Tanjungpinang. Karena tiba di pelabuhan malam hari, anak Ngasipin itu bingung untuk melanjutkan perjalanan. "Dia berusaha bertanya kepada orang-orang di pelabuhan," kata Darto.

Malam itu, Pujiyanti bertemu dengan sejumlah preman pelabuhan. TKI yang berangkat melalui perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) Mangunjaya Cabang Pringsewu, Tanggamus itu bukan mendapat petunjuk, melainkan digelandang ke semak-semak, tak jauh dari pelabuhan.

Di tempat itu, Pujiyanti yang sudah shock kemudian diperkosa secara bergilir. "Setelah itu, dia ditinggalkan begitu saja di semak-semak," ujar Darto.

Informasi yang diterima Darto dari LSM Komite SBY, satu di antara pelaku sudah ditangkap polisi Tanjungpinang. Dalam kondisi depresi, Pujiyanti melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta Utara, menumpang kapal penyeberangan bersama ratusan TKI yang dideportasi dari Malaysia. Ia tiba di Tanjungpriok hari Sabtu, tanggal 16 Juni lalu.

"Sebagian barang bawaannya masih tertinggal di Pelabuhan Penyeberangan Tanjungpinang," kata Darto.

Di Tanjungpriok, Pujiyanti bertemu sejumlah aktivis SBMI yang tengah memantau kepulangan para pekerja yang dideportasi dari negara tempat mereka bekerja, khususnya Malaysia.

Seorang psikolog dari International Organization Migrant (IOM) PBB, menyatakan kondisi Pujiyanti sangat terganggu akibat tekanan bertubi-tubi, mulai perlakuan majikan di Singapura hingga diperkosa secara bergilir di Pelabuhan Tanjungpinang.

Oleh sebab itu, IOM dan SBMI sepakat menitipkannya di RSJ Cipto Mangunkusumo. "Berdasar pada pemeriksaan psikologis, perlu waktu lama untuk memulihkan kondisi Pujiyanti," kata Darto.

Hingga kemarin, Ngasipin maupun anggota keluarganya belum mengetahui kalau Pujiyanti kabur dari Singapura dan kini depresi berat.

Sri Sulastri
Dari Siswobangun, Seputih Banyak, Lamteng, dilaporkan Subagyo, suami Sri Sulastri, TKI yang meninggal akibat HIV setelah dideportasi dari Malaysia, hingga kemarin belum juga menemui keluarga almarhumah. Padahal, berdasar pada informasi Polres Madiun, Subagyo berjanji segera datang.

Jasmadi, paman Sri, berusaha mencari tahu nasib dua keponakannya yang kini dititipkan di sebuah rumah singgah di Jakarta. Sehari setelah pemakaman, Jasman terus menghubungi aktivis SBMI Lampung maupun Jakarta. Hari Sabtu (23-6), ia mendatangi kantor Yayasan Lembaga Pembinaan Masyarakat Desa (YLPMD) Lampung di Metro yang merupakan salah satu anggota Komite Kerja Advokasi Buruh Migran Lampung.

n NUD

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TKI Asal Lamtim Korban Pemerkosaan"